Teraskabar.com - Satu pemotor trabas meninggal dunia, ia merupakan satu rombongan dari 14 pemotor trabas yang tersesat atau hilang saat ekspedisi di Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota.
Para pemotor kemudian mencari akal agar keluar dari hutan rimba Bukit Barisan Limapuluh Kota untuk mencari bala bantuan.
Pemotor trabas itu bernama Edi berusia 60 tahun, kata Robi Saputra, Koordinator Pos SAR Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
"Korban kami evakuasi ke RSUD Suliki usai anggota menemukan mereka sekira pukul 02.05 WIB," ucap Robi kepada jurnalis, Senin (23/1/2023).
Robi menuturkan, pemotor trabas itu berjumlah 14 dan peristiwa mereka kehilangan arah itu terjadi sekira pukul 23.20 WIB, Minggu 22 Januari, 2023.
Mereka kata Robi, merupakan kelompok dari komunitas organisasi Ikatan Trabas Adventure (ITA) yang dilaporkan hilang atau tersesat di hutan Nagari Banjolaweh.
"Menurut data medis Edi pemotor trabas yang meninggal dunia diduga karena asam lambung, dan kini para pemotor trabas itu telah keluar dari hutan Bukit Barisan Limapuluh Kota," kata Robi menerangkan.
Upaya evakuasi berlangsung bersama tim pencarian dan penyelamatan lainnya, yakni anggota Polsek Suliki, BPBD Limapuluh Kota, anggota Pemadam Kebakaran Kota Payakumbuh dan masyarakat.
Para pemotor kehilangan arah jalan keluar hutan nagari, dan saat bersamaan hujan mengguyur dengan deras. Saat kondisi seperti itu, 14 pemotor mencari tempat berteduh akan tetapi mereka tidak dapat menemukan jalan keluar Bukit Barisan Limapuluh Kota.
Baca Juga: Tuai Pro Kontra Netizen, Polisi Urai Kronologi Tewasnya Tiga Pemotor di Padang
"Kondisi saat itu juga sudah mulai gelap atau malam hari, sehingga para pemotor trabas hilang atau tersesat saat mencari jalan termasuk mencari bala bantuan untuk teman mereka," ungkapnya.
Operasi pencarian dan penyelamatan kemudian mereka tutup setelah semuanya berhasil keluar dari dalam hutan, dan satu dari antara mereka meninggal dunia. [*]