Teraskabar.com - Telkomsel kini menghadirkan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang bertajuk “Telkomsel Jaga Bumi”.
Sebagai langkah awal, Telkomsel berfokus pada isu pengelolaan waste management dengan menjalin kolaborasi bersama platform PlusTik, untuk mendaur ulang hasil limbah kartu perdana. Yang berbahan material plastik seperti kemasan kartu perdana dan cangkang simcard menjadi new non single use product. di antaranya smartphone holder dan pavement blocks.
Telkomsel Jaga Bumi program inisiatif CSR untuk membuka peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia, agar menjaga kelestarian dan masa depan bumi, melalui upaya-upaya kolaboratif, sekaligus mendukung program pembangunan berkelanjutan pemerintah Indonesia.
“Di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, Indonesia masih terus menghadapi masalah lingkungan, yang mengancam kehidupan di masa depan,” kata Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono.
Sambungnya, membutuhkan collective actions, melalui upaya dan kolaborasi antara seluruh stakeholder, dalam mengimplementasikan strategi dan solusi untuk mencapai tujuan bersama tersebut.
Telkomsel turut berperan aktif melalui inisiatif Telkomsel Jaga Bumi dalam mendukung upaya dalam mengurangi dampak akibat dari masalah lingkungan.
"Dengan menggolongkan pengelolaan sampah plastik," kata Saki.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa pada tahun 2021 total sampah plastik Indonesia mencapai 11,6 juta ton. Atau sampah plastik menyumbang sebesar 17 persen dari total sampah nasional yang mencapai 68,5 juta ton.
Berharap melalui aksi kolaboratif bersama PlusTik, Telkomsel mengambil langkah terdepan untuk menghadirkan solusi atas persoalan limbah plastik di Indonesia.
"Program ini sekaligus dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan yang menjadi salah satu pembahasan utama pada forum G20," ujar Saki Hamsat Bramono.
“Kami sangat senang sekali ketika Telkomsel mengajak PlusTik, berkolaborasi untuk mengurus sampah plastik, terutama sampah bermateri plastik dari produk Telkomsel sendiri yaitu limbah hasil kemasan, cangkang kartu perdananya,” kata Founder dan CEO PlusTik Reza Hasfinanda.
Melalui kolaborasi bersama PlusTik dalam permasalahan waste management, Telkomsel berupaya menghadirkan solusi untuk setiap limbah plastik. Baik itu kemasan maupun cangkang simcard dari Telkomsel dan seluruh provider yang ada di mitra outlet reseller Telkomsel.Limbah tersebut akan didaur ulang menjadi new non single use product.