Teraskabar.com - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh sudah memprediksi bakal ada khianat di dalam tubuh partai Nasional Demokrat. Menurutnya ini adalah tantangan bagi kader dan pengurus kedepannya.
Surya Paloh mengatakan hak itu saat sesi deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Walau demikian, ia mengimbau agar kader dan partai kerja keras.
"NasDem harus punya rasa kesabaran, siap-siap juga tidak puji sanjung, sirik, dengki, khianat akan di hadapi Nasional Demokrat," kata Surya Paloh.
Walau telah mengusung Anies Baswedan, NasDem mesti butuh koalisi selain dari PKS. Salah satunya Partai Demokrat. "Insya Allah menyatukan pikiran, tekad bersama dengan NasDem," ujar praktisi politik senior tersebut.
Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan, posisi Surya Paloh saat ini bertentangan dengan Jokowi yang masih memerintah saat ini.
Ia menilik kalimat dari Surya Paloh dengan beberapa kalimatnya, coba lihatkan bahwa 'saya jauh dari sempurna' kata Ketum NasDem termasuk penguasa saat ini.
Sementara NasDem sambung Pakar komunikasi politik Effendi Gazali, masih bagian dari penguasa. "Tapi, saya mau melihat betapa penting hal ini, karena ini masih awal sekali (deklarasi-red)," ungkapnya.
Effendi Gazali menyebutkan, saat ini Presiden Jokowi itu masih memerintah 2 tahun 16 hari lagi. "Ini tidak terlepas dari perbandingan sebelumnya saat 2004 lalu, dan aku rasa ada keberanian dan tentunya siasat," ungkapnya.
Kembali pakar komunikasi politik menerangkan, bahwa Anies Baswedan bukan seorang Jokowi's Men. Walau demikian istilah restorasi sudah tergambar pada Anies pada saat ini.
"Pak Jokowi ataupun PDI dan yang lain nantinya sudah mulai tahu, belum lagi pak Prabowo juga telah dianggap sebagai bagian dari Jokowi's Men, kecuali Demokrat yang memang berasa di luar koalisi yang memerintah saat ini," tukuk Effendi Gazali.
Prediksi Sosok Jokowi's Men dan Posisi NasDem
Sebelumnya Hasan Nasbi, Founder Cyrus Network mengatakan, kalau beberapa tokoh all the best president's men.
Menurut Hasan Nasbi seperti laporan detik pada 16 Juni 2022. Bahwa partai politik yang mampu membentuk poros koalisi sendiri yakni PDIP, Gerindra, dan Golkar.
Sebab mereka berada di lingkaran penguasa yang memerintah saat ini. Selain itu juga karena adanya ambang batas pencapresan, yang akan mempengaruhi pembentukan koalisi.
"Kalau saya sudah dari tahun lalu bilang bahwa nanti Pilpres akan diisi oleh orang yang seperti Jokowi's Men. Sebab yang punya peluang menjadi poros koalisi itu semuanya dari partai pendukung pemerintah," katanya.
Hasan Nasbi menerangkan lagi tiga parta politik PDIP, Golkar dan Gerindra cuma butuh satu partai untuk memenuhi presidential threshold.
Sementara partai oposisi seperti Demokrat dan PAN meski bergabung, karena tidak akan memenuhi presidential threshold.
NasDem dalam pencapresan Anies Baswedan di 2024, partai itu akan realistis, kata Hasan. Lantaran tak mudah membuat koalisi untuk mendukung Anies.
Baca Juga: Hilal Dukungan Anies-AHY dari Sumbar Menuju Pilpres Terlihat
Partai NasDem akan sulit jadi bagian dari poros Koalisi Indonesia Bersatu. "Selain PKB, NasDem mencari tiga partai untuk berkoalisi. Jika KIB sudah terbentuk dan deklarasi maka NasDem dalam posisi rumit," tutupnya. [*]