Teraskabar.com - Warga Kota Padang, Sumatera Barat membutuhkan 100 ribu ton per tahun. Sementara produksi baru mencapai 30 ribu ton berdasar catatan Dinas Pertanian Kota Padang, Senin (30/1/2023).
Agar memenuhi itu perlu pasokan dari Solok, Pesisir Selatan, kemudian produksi beras dari Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar.
"Walau saat ini memang tersedia akan tetapi membutuhkan cadangan beras dari Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras bagi warga Kota Padang," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat.
Secara persentase kebutuhan beras buat warga Padang, Sumatera Barat baru 30 persen, artinya membutuhkan 70 persen lagi.
"Sehingga dari persentase itu membutuhkan pengoptimalan produksi beras," tutur Syahrial Kamat.
Syahrial Kamat menuturkan lagi, bahwa masyarakat Kota Padang di Sumbar sangat menyukai beras premium, dan efek dari konsumsi tersebut berpengaruh pada daya jual yang mahal.
Baca Juga: Teraskabar/Teraskabar.com (Teras Kabar), Media Daring Multiplatform
Adapun data dari Bulog, bahwa beras per kilogramnya Rp 11 ribu. "Sayangnya masyarakat kita tidak mau," kata Syahrial Kamat.
Melansir data dari Pemkot Padang akan jumlah produksi beras untuk tahun 2023 yakni 68 ribu ton dengan kalkulasi 4,8 ton padi untuk satu hektare sawah pertanian.
Sebelumnya Pemkot Padang ditargetkan mampu memproduksi 68 ribu ton padi sepanjang 2023 atau dalam satu hektare lahan pertanian mampu memproduksi 4,8 ton padi.
Adapun di tahun 2022 lalu cuma mencapai 71 ribu ton lebih beras untuk kebutuhan 900 ribu warga Padang.
Baca Juga: Nonton Gratis Film Hidayah Bareng Telkomsel di Padang
Syahrial Kamat menuturkan target produksi tahun ini melebih target yang telah mereka tentukan 61.810 ton di tahun lalu.
"Saat ini produksi padi di Padang baru 5,8 ton per hektare, dengan akumulasi lahan mencapai 5.216 Ha dengan indeks tanam 2,2," tutupnya. [*]