Teraskabar.com - Diabetes tipe 1 dan 2, siapa yang menderita diabetes cocok buat sobat Teraskabar baca artikel kesehatan di bawah ini sebelum dihapus.
Kenali gejala awal penyakit diabetes dan pencegahannya. Menurut para pakar bahwa salah satu upaya mencegah diabetes dengan melakukan puasa intermiten.
Menurut para ilmuwan Salk seperti dalam buku jurnal berjudul Cell Metabolism, 3 Januari 2023. Mengurai bahwa mengatur pola makan dan puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Sekaligus mencegah penyakit jantung, kanker maupun diabetes. Ilmuwan kesehatan tersebut menyebut, dari hasil penelitian dan pengembangan, puasa dapat mencegah diabetes tipe 1 dan 2.
Hal itu berdasar penelitian di laboratorium, dengan melakukan praktik puasa intermiten. Hasil uji terhadap hewan percobaan memengaruhi ekspresi gen pada hewan sekitar 22 wilayah sel tubuh dan otak.
Ekspresi gen merupakan proses di mana gen aktif dan merespon lingkungan dengan membentuk protein dalam tubuh.
Baca Juga: UKPM Dharma Andalas Gelar Pelatihan Jurnalistik 2022, Hadirkan Founder Teraskabar
“Kami menemukan bahwa ada dampak molekuler di seluruh sistem dari pola makan yang terbatas, saat mengujinya pada tikus," ungkap Profesor Satchidananda Panda.
Penulis senior dan pemegang Rita dan Richard Atkinson Chair di Salk itu mengatakan lagi, bahwa menurut hasil mereka dengan memberi penekanan terhadap makanan bernutrisi lalu mengaktifkan gen, ternyata memberi implikasi terhadap penyakit kanker dan diabetes.
Hasil Analisis Ilmuwan Pengaruh Puasa Diabetes
Hampir 40 persen gen di kelenjar adrenal, hipotalamus, dan pankreas berpengaruh saat pola makan terbatas atau diet. Walau berdampak baik untuk mencegah diabetes. Menurut para ilmuwan, organ-organ dalam tubuh memengaruhi regulasi hormon.
Baca Juga: Resmi Bergabung dengan Al Nassr, Karir Ronaldo Diambang Kehancuran?
Hormon mengoordinasikan fungsi di berbagai bagian tubuh dan otak, dan ketidakseimbangan hormon terlibat dalam banyak penyakit mulai dari diabetes hingga gangguan stres.
Menariknya dari hasil penelitian yang berdampak terhadap pencegahan penyakit diabetes ternyata tidak semua memengaruhi saluran pencernaan secara merata. "Ritme sirkadian ada di mana-mana di setiap sel," kata Panda.
Baca Juga: Kota Tua Padang: Saksi Bisu Kejayaan Kota Padang Tempo Dulu
"Kami menemukan bahwa makan yang di batasi waktu menyinkronkan ritme sirkadian untuk memiliki dua gelombang utama: satu saat berpuasa, dan satu lagi setelah makan. Kami menduga ini memungkinkan tubuh mengoordinasikan berbagai proses," ucapnya.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang menderita diabetes, atas sumbangsih dari penelitian dari Shaunak Deota, Terry Lin, April Williams. Hiep Le, Hugo Calligaro, Ramesh Ramasamy, dan Ling Huang dari Salk; dan Amandine Chaix dari Universitas Utah. [*]