Teraskabar.com- Dalam turnamen bukutangkis, banyak sekali shuttlecock yang digunakan di tiap pertandingannya. Terlebih, turnamen bulutangkis Internasional.
Sebut saja BWF World Tour yang digelar sepanjang tahun. Bertanding dari satu negara ke negara lain. Ribuan, bahkan belasan ribu shuttlecock akan digunakan dalam 1 event BWF.
Bagaimana tidak, bermain di kelas dunia, tentu kualitas permainan menjadi sangat diperhatikan. Salah satu penentu kualitas permainan tersebut adalah shuttlecock yang digunakan.
Tidak jarang, kita melihat para pemain badminton seringkali mengganti cock yang dimainkan. Entah itu karena sudah rusak, terbangnya tidak bagus. Atau bahkan sebagai strategi untuk mengulur pertandingan.
Bahkan, kadang-kadang pemain mengganti cock hanya karena ia merasa tidak beruntung atau sial saat bermain menggunakan cock tersebut. Padahal kondisinya masih bagus dan layak pakai.
Akibat kebiasaan para pemain badminton itu, penonton mungkin bertanya-tanya, "kemana semua shuttlecock itu? Apakah akan dibuang?" Nah, di artikel ini, Teraskabar.com, akan membahas dikemanakan semua shuttlecock bekas pertandingan.

Mengenai nasib shuttlecock bekas pertandingan atau turnamen, itu dikembalikan kepada penyelenggara. Nantinya penyelenggara yang akan memutuskan akan dikemanakan semua shuttlecock bekas itu.
Di indonesia sendiri, setelah selesai menggelar event badminton internasional, seperti Indonesia Open, Indonesia Masters. Cock-Cock tersebut akan diperiksa dulu kondisinya.
Untuk cock yang masih layak pakai atau masih bagus, akan diberikan kepada Pelatnas, untuk para atlet latihan. Sementara, untuk yang sudah rusak akan dibuang.
Baca Juga: HUT ke-65 Akademi Militer 2022, Taruna Akmil Ikuti Pekan Olahraga
Bahkan, semua shuttlecock yang ada dalam pertandingan itu ada pendataan dan perhitungannya. Jika event sudah berakhir, semua perlengkapan pertandingan, akan dikembalikan ke federasi. Untuk menambah inventaris.