Teraskabar.com - Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) melakukan sosialisasi terhadap mahasiswa Universitas Andalas (Unand.
Sosialisasi itu berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran Unand, Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Jumat (7/10/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Satgas Rika Susanti yang menyampaikan fungsi Satgas serta caranya menangani kekerasan seksual.
"Tujuan sosialisasi agar adik-adik yang hadir bisa menyampaikan ke lingkungan sekitarnya, sudah ada Satgas PPKS. Kalau ada dugaan kekerasan seksual, bisa hubungi hotline. Satgas akan menjaga keamanan korban dan saksi," ungkapnya.
Ia menyebut alur kerja Satgas berdasarkan pada penerimaan laporan.
"Tujuannya, jangan sampai orang yang tidak bersalah dinyatakan bersalah. Jika ada yang melapor, berarti ada yang melihat dan mengetahui. Kalau hanya beredar di media sosial, tidak jelas ujung pangkalnya, itu agak sulit," sambungnya.
Selain itu, ia menyebut akan ada tindakan aktif dari Satgas dalam mencari tahu kebenaran dugaan suatu tindak kekerasan seksual.
"Kita akan berupaya mencari, siapa korban. Kalau misalnya korban berasal dari kelompok tertentu, kita akan tanya kelompok tersebut," sebutnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan Satgas hanyabakan menyelidiki kasus apabila korban bersedia.
"Kaau bersedia, korban bisa melapor ke Satgas. Kami hanya akan menginvestigasi kalau korban mau melapor. Kalau korban tidak mau, tidak boleh," imbuhnya.
Ia juga akan bekerja sama dengan lembaga bentukan mahasiswa yang juga menerima laporan kekerasan seksual (KS).
"Kita maunya bekerja sama dengan seluruh kelompok yang sudah melakukan upaya pencegahan. Jika korban sudah melapor ke mahasiswa, tentu kami belum tahu. Apabila mahasiswa tersebut melapor ke Satgas, tentu kami akan tindak lanjuti," jelasnya.
Sebagai informasi, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unand dan Aliansi Mahasiswa Peduli Unand (AMPU) juga menerima laporan KS.
Sebelumnya, di lingkup mahasiswa Unand beberapa kali beredar desas-desus mengenai dugaan (KS), terutama di media sosial.
Teraskabar.com berhasil mengonfirmasi kebenaran salah satu dugaan KS tersebut, berdasarkan pengakuan langsung dari korban.
Korban yang menolak menyebutkan nama tersebut telah melapor ke AMPU.
"Dia (terduga pelaku, red.) mahasiswa senior. Sering kirim pesan ke saya, mengajak berhubungan badan. Padahal saya ini laki-laki, sama dengan dia," ungkap mahasiswa tersebut.
Baca Juga: Keren! Gadis Asal Agam Dapat Beasiswa ke Rusia, Cita-Cita Jadi Relawan Medis
Terkait itu, ia berharap adanya tindakan persuasif agar berbagai bentuk KS di Unand tidak marak lagi. [*]