Teraskabar.com - Soal isu Jokowi Ketum PDI Perjuangan masih hangat, berbagai tanggapan muncul, baik pro kontra. Akan tetapi menurut pengamat politik Tony Rosyid, kalau isu sangat mengkhawatirkan di dalam tubuh PDI Perjuangan.
Tony Rosyid menilai, isu itu bergulir di tengah pusaran Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Sejauh dari pandangan kata Tony, Presiden Jokowi memang secara prinsip sudah patut bisa sebagai Ketum PDI Perjuangan, walau ini baru sekadar isu yang terapung di tengah publik.
Kata Tony Rosyid, Jokowi selain bisa jadi ketum juga bisa sebagai dewan pembina PDIP. Ia mencontohkan Amien Rais dan Anis Matta. Keduanya jatuh bangun membangun partai.
Lalu bagaimana dengan Jokowi di partai politik PDIP? Ya, itu tadi. Ketika Ganjar Pranowo sukses jadi presiden besar kemungkinan akan ada pergeseran.
"Akan mudah bagi Ganjar menggeser Puan sebagai putri mahkota mengganti Megawati sebagai ketua umum. Adapun Jokowi tetap berada di belakang Ganjar," ucap pengamat politik Tony, melansir dari suara.com, Selasa (1/11/2022).
Tony menjelaskan, kalau secara struktur bagan, "Ganjar ketum PDIP dan Jokowi sebagai dewan pembina".
Tony menilai, isu Jokowi bakal jadi Ketum PDI Perjuangan sangat mengganggu para militan dan loyalis Megawati Soekarno Putri.
Nah, menurut saya bisa saja Joko Widodo mengambil alih PDI. "Ngak harus susah payah diirkan partai lagi. Toh, para loyalis dan militan Jokowi merupakan pendukung PDI Perjuangan," ucapnya.
Sementara dari sisi lain, ada unchemistry antara Jokowi dan Megawati dan itu telah lama berlangsung, sambungnya.
Ketidakharmonisan itu beber Tony, ketika Joko Widodo sebagai Presiden 2014. Ia mengangkat Menpora Maruar Sirait untuk membantunya dalam kabinet.
"Fraksi di DPR dengan Megawati berupaya menggagalkan dan itu hanya hitungan jam jelang pelantikan," ulas Tony.
Kemudian sambungnya, muncul disharmonisasi saat Jokowi memilih Luhut Binsar Panjaitan (LBP) untuk mengisi di beberapa jabatan strategis. Hingga viral dan netizen menyebutnya #MenteriSemuaUrusan.
"Itu sah saja dalam penilaian publik, karena LBP sarat pengalaman, matang di pemerintahan. Jokowi merasa nyaman dan aman bersamanya," tutur Tony Rosyid menganalisa alur kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Jokowi Ketum PDI Perjuangan, Gibran Menjawab
Beda halnya ketika di partai politik, kata Tony Rosyid. Jokowi katanya, memang petugas partai, sudah barang tentu di dalam itu Megawati sebagai sepuh menuntut Jokowi patuh.
"Ya, harus loyal dan sendiko dawuh pada PDIP, sebab otoritasnya berada di tangan Megawati Soekarno Putri," tutup Tony. [*]