Teraskabar.com - Sebagian jalan yang menghubungkan Nagari Unggan dengan batas Kabupaten Tanah Datar masih terkendala, pasalnya 2,2 kilometer lagi berada di kawasan hutan nasional.
Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah berharap ada solusi dari Pemprov Sumatera Barat, Kementerian Kehutanan termasuk Dinas Kehutanan Sumbar.
Rute jalan tersebut menurut catatan sejarah, Mr. Syafruddin Prawiranegara saat bergerilya dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pernah melalui jalan perbatasan Nagari Unggan dengan Tanah Datar.
"Jalan ini miliki panjang 10,7 kilometer dan sudah ditempuh sepanjang 8.6 kilomter. Adapun sisanya terkendala kawasan hutan konservasi," ucap Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, Jumat (14/10/2022).
Kendala tersebut kata Iraddatillah, setelah melakukan peninjauan bersama OPD awal September 2022, yang mana jalan penghubung itu berada di Kecamatan Sumpur Kudus.
Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah menyebut, masyarakat sangat berharap penuntasan pembangunan jalan bersejarah itu. Sehingga memudahkan masyarakat petani membawa hasil ladang ke kota maupun ke Tanah Datar.
"Memang sejauh ini jalan itu hanya dapat masyarakat manfaatkan sebagai akses menuju ladang, dan berharap kedepan bisa tembus ke Nagari Lintau, Tanah Datar," ungkapnya.
Iraddatillah mengungkapkan ketika solusi terpecahkan, jalur tersebut makin singkat, dari mulanya 17 kilometer sekarang sudah dapat masyarakat tempuh lebih kurang tiga jam.
"Kami dari kabupaten sangat berharap jalan Unggan tembus ke Lintau Tanah Datar dapat segera terealisasi," ungkapnya.
Sebelumnya pengerjaan jalan penhubung lintas kabupaten tersebut menggunakan dana APBD 2022. Proses pengerjaan tersebut menelan biaya sebesar Rp 799.422.000.- dari usulan awal senilai Rp1 miliar.
Wali Nagari Unggan, Sisyoni Gusmanto mengatakan, masyarakat sangat terkendala dengan akses jalan, sementara Sumpur Kudus merupakan wilayah di Minangkabau yang tercatat dalam sejarah sebagai basis perjuangan melawan penjajah.
"Kami memang sangat jauh dari keramaian, akan tetapi kami juga berharap pemerintah dapat membantu kami membangun transportasi untuk akses komoditi pangan," ungkapnya.
Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus miliki aset seperti Talempong Unggan dan punya songket yang sekarang jadi fokus peneliti nasional maupun internasional.
"Selain itu daerah ini merupakan kampung halaman Buya Ahmad Syafii Maarif, seorang cendekiawan bersahaja dan pemikir bangsa," ungkap Sisyoni.
Ketua KAN Unggan Amril Datuak Indo Mangkuto menerangkan, ketika akses jalan ini dapat terbuka. Masyarakat tidak lagi memutar jalan ke Kumanis, pusat Kecamatan Sumpur Kudus.
Baca Juga: Warga Sijunjung Temukan Granat dan Peluru Meriam Peninggalan Perang
"Kalau ini telah terakses dengan baik dari Unggan ke Lintau Tanah Datar, masyarakat petani di sini tidak lagi berkelok menuju Tanah Datar," ungkapnya. [*]