Teraskabar.com - KF-21 Boramae menarik pasar Asia dan Eropa. Bahkan Indonesia pun optimis terhadap KF-21 Boramae bisa jadi pertahanan udara Tanah Air. Perihal itu sebut Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) M. Herindra saat berada di Sacheon Air Base, Korea Selatan, Rabu (28/9/2022).
Sikap optimis tersebut menurut Wamenhan M. Herindra, setelah melihat kesuksesan pesawat KF-21 Boramae terbang perdana, membawa empat rudal meteor selama 30 menit.
Ia menilai, pengembangan pesawat tempur merupakan salah satu progres yang telah lama dinanti. “Indonesia boleh bersikap optimis bahwa suatu saat kelak KF-21 Boramae akan menjadi bagian dari sistem pertahanan udara Indonesia," kata Wamenhan M. Herindra.
Pada kesempatannya di Ceremony of Celebration of KFX/IFX, Herindra mengatakan kalau program KFX/IFX merupakan pengembangan bersama dua negara, yakni Republik of Korea (ROKO dengan Republik Indonesia (RI).
Salah satu buktinya dengan mengawali penandatangan Letter of Intent (LOI) oleh kedua negara pada tahun 2009. Hingga berhasil mencapai kesepakatan bersama pada November 2021, adapun di 2022 program KFX/IFX sudah tahap Engineering Manufacture Development (EMD).
"EMD berarti telah menujukan beberapa prototipe pesawat yang siap untuk pengujian terbang," ungkap Wamenhan RI di depan Menteri Pertahanan Korea, Yang Mulia Lee Jong-Sup, dan Menteri DAPA (Defense Acquisition Program Administration), Mr. Eom Dong Hwan.
Program KFX/IFX: Wujudkan Pertahanan Udara Indonesia

Menurut Wamenhan RI M. Herindra program pengembangan pesawat tempur KFX/IFX salah satu impian untuk mewujudkan pertahanan udara Indonesia. Artinya program KFX/IFX salah satu program nasional dalam memenuhi kebutuhan pesawat tempur TNI AU untuk periode 2025 – 2040.
Bentuk keseriusan Indonesia optimis terhadap KF-21 Boramae dengan mengirimkan sebanyak 37 personel engineer dan dua personel test pilot dari TNI AU yang telah miliki sertifikasi Internasional.
Sejak program dua negara berlangsung 2021, Indonesia menargetkan mengirim 100 personel engineer, dan berharap pengembangan pesawat tempur KFX/IFX tuntas pertengahan 2026.
Sejauh ini baru 37 personel engineer Indonesia berada di Pusat PT KAI, Sacheon Air Base, Korea Selatan. [*/TK]