Teraskabar.com - Ancaman gempabumi di Sumatera Barat bukan hanya Megathrust, berikut catatan penting terkait gempa bumi. Sebelumnya gempabumi Mentawai 2022 bermagnitudo 6,1, Minggu (11/9/2022).
Gempa itu berada di zona Megathrust Mentawai-Siberut, berdasar data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG melakukan pembaruan skala richter gempabumi terkini Mentawai setelah informasi awal 6,2 Magnitudo.
Sumatera Barat (Sumbar) bukan kali pertama mendapat ancaman gempabumi, deretan gempabumi pernah yang pernah terjadi akibat Sesar Sumatera salah satunya dari segmen sesar Sumani di Sumbar.
Walau bukan Megathrust dampak dari gempabumi, ternyata Segmen Sumani juga salah satu ancaman bagi Sumatera (Sumatra).
Segmen Sumani di Sumatera Barat miliki panjang patahan kurang lebih 60 kilometer. Terhitung dari ujung Utara segmen di sisi Utara Danau Singkarak berlanjut ke sisi Barat Daya danau.
Kemudian melintasi daerah Kota Solok, Sumani, Selayo dan berakhir di Utara Danau Diatas (sebelah Tenggara Gunung Talang). Adapun catatan gempa berasal dari segmen pernah terjadi pada 9 Juni 1943 dengan kekuatan 7,4 Magnitudo.
Lokasi gempabumi itu berada di bawah Danau Singkarak yang menghasilkan pergeseran horizontal sejauh 1 hingga 4 meter.
Baca Juga: 23 Korban Meninggal Dunia Pascagempa 6,8 SR di Maluku
Selanjutnya gempa 6 Maret 2007 berdampak kerusakan di sepanjang segmen Sumani (mulai dari Sumani-Salayo), peristiwa gempa bumi itu Teraskabar.com melansir dari catatan D. Hilaman Natawijaya dkk. 1995.
Deretan Gempabumi Akibat Segmen Sumani

Adapun deretan info gempa berdasarkan catatan kegempaan di Sesar Sumatera. Sumatera Barat pernah mengalami gempabumi yang bukan dari zona Megathrust. Inilah catatan gempabumi akibat aktivitas Sesar Sumatera:
Gempabumi Singkarak (1926 dan 1943); Gempabumi Pasaman (1977), Solok (2004) dan di Batusangkar
(2007) yang terjadi dua (2) kali gempa dengan kekuatan 6.4 Magnitudo dan 6.3 Magnitudo.
Peristiwa gempa di atas sebanyak enam kali menurut katalog gempabumi dan berdampak pada kerusakan signifikan. Ancaman gempabumi selanjutnya dari catatan yang pernah terjadi akibat Segmen Sesar Sumatera di Sumatara Barat.
Seperti yang tercatat pada 28 Juni 1926, gempa bumi itu terjadi akibat aktivitas Segmen Sumani, tepat di 0.7ᵒ LS, 100.6ᵒ BT, dengan skala intensitas I-IV MMI terasa di Alahan Panjang, Kabupaten Sijunjung, Muara Bungo.
Selanjutnya terasa di Kota Padang Panjang dan Danau Singkarak. Adapun dampak dari Segmen Sumani saat itu berdampak terhadap puluhan warga terluka karena bagian Danau Singkaran amblas.
Aktivitas Segmen Sumani berdampak pada Sesar Sumatera yang bukan dari ancaman Megatrhust kembali aktif 9 Juni tahun 1943 dengan 7,4 Magnitudo, menurut catatan para ahli saat itu memang berasal dari bawah Danau Singkarak, dan hebatnya terjadi pergeseran horizontal sejauh 1 meter.
Selanjutnya aktivitas Segmen Sumani kembali terjadi 16 Februari 2004, dengan magnitudo 5,6 Skala Richter (SR), pukul 21:44:37 WIB dengan lokasi titik koordinat 0.43ᵒ LS , 100.67ᵒ BT pada kedalaman 33 kilometer.
Getaran gempa saat itu dengan skala intensitas IV-V MMI di Kota Padang Panjang. Kemudian di Kota Padang dengan intensitas IV MMI, selanjutnya III-IV MMI terasa di Kota Bukittinggi dan Kota Pekannbaru.
Dampak dari bencana gempabumi itu terdapat lima (5) warga meninggal dunia dan 7 (tujuh) warga mengalami luka-luka. Sementara ratusan warga lainnya termasuk rumah alami kerusakan termasuk di Kota Padang Panjang dan sekitarnya.
Mungkinkah daerah Sumatera Barat berada dalam bayang-bayang ancaman Megathrust saja? Bagaimana dengan ancaman Segmen Sesar Sumatra? Seperti yang tertuang dalam catatan sejarah gempa atas analisis pakar maupun ahli gempaan.
Termaktub di dalam catatan peta seismisitas bahwa dari empat segmen yang berada di pusaran daerah Sumatera Barat (Sumbar) sangat berdampak secara signifikan.
Salah satu bukti bahwa berdampak signifikan akibat aktivitas Sesar Segmen Sumani pernah terjadi pada medio 1943 dengan skala richter atau magnitudo 7,4. Catatan itu bersumber dari peta seismisitas) gempabumi darat dan sejarah gempa yang terjadi di Sumatera Barat.
Baca Juga: Jаnuаrі-Sерtеmbеr, 2.829 Bеnсаnа Terjadi di Indonesia
Peta Seismisitas merupakan katalog yang memuat persebaran gempa yang hanya meliputi gempa utama yakni gempabumi darat.
Analisis terkait ancaman gempabumi di Sumatera Barat bukan hanya Megathrust? Berdasarkan kumpulan sumber dan catatan Peta Seismisitas Darat Sumatera Barat pada tahun 1900 - 2015. Kemudian Peta Tektonik: BMKG serta Basemap ESRI online. Geographic WGS 1984 UTM Zone 47S juga berkontribusi terkait artikel ini. [*]