Teraskabar.com - Universitas Andalas (Unand) mendapat sorotan mengenai keamanan kampus, menyusul kasus-kasus hilangnya sepeda motor milik mahasiswa. Oleh karena itu, para mahasiswa mengadakan unjuk rasa, Jumat (14/10/2022).
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unand Padang mengkoordinir massa aksi itu. Menurut Menteri Kebijakan Kampus Muhamad Ramzy, setidaknya mahasiswa membawa 3 tuntutan.
Pertama, digitalisasi sistem keamanan kampus. Kedua, penambahan personil satpam dan pembuatan HTCK dan SOP hubungan kerja antara satpam dengan penjaga keamanan di fakultas. Ketiga, penambahan CCTV di titik-titik sentral.
"Faktor kami mengadakan aksi karena banyaknya kasus kehilangan motor yang dialami oleh mahasiswa yang lalai maupun tidak," ucapnya, Jumat (14/10/2022).
Ia juga menyorot CCTV yang tidak memadai serta kurangnya pos dan personel satpam.
Dalam aksi itu, mahasiswa mendorong motor dari Masjid Nurul Ilmi ke Rektorat sebagai simbol ketidak amanan kampus atas kendaraan bermotor.
Sebelumnya BEM KM Unand telah menyuarakan isu 'kampus tidak aman' melalui akun media sosial Instagram.
Pada Senin (10/10/2022), akun BEM KM telah nenyampaikan kasus-kasus kehilangan motor di Unand pada 2022.
Kasus pertama antara lain terjadi pada 2 April 2022 silam. Sebuah motor hilang di parkiran Fakultas Farmasi sekitar pukul 15.00.
Baca Juga: Satgas PPKS Ajak Mahasiswa Unand Awasi Kekerasan Seksual
Lalu, kasus hilangnya sepeda motor di parkiran samping perpustakaan Unand pada 17 Juni 2022.
Terkini, sebuah sepeda motor hilang di parkiran TI TL Fakultas Teknik, 28 September 2022 lalu. [*]