Teraskabar.com - Pemanfaatan minyak jelantah salah satu upaya meningkatkan ekonomi masyarakat di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Seperti halnya terobosan Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas (Unand).
Sivitas Akademika FMIPA Unand bersama masyarakat menyulap minyak jelantah sebagai lilin Aromatherapy. Kegiatan pengabdian itu berlangsung di Kelurahan Kampung Jua, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Jumat (23/9/2022).
Dosen yang memimpin kegiatan, Yulizar mengatakan kalau minyak jelantah salah satu inovasi terbaru, dapat membantu masyarakat di Padang meningkatkan ekonomi keluarga.
Membuktikan bahwa minyak jelantah dapat bermanfaat ekonomi dengan mempraktekan kepada masyarakat, yang bermukim di dekat Bukit Nobita Padang.
"Hasil pembuatan lilin aromatherapy dari minyak jelantah, bisa menjadi produk berkualitas. Sehingga masyarakat dapat menjualnya di kawasan pariwisata," kata Yulizar, tempo hari.
Bukit Nobita Padang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Padang, Sumatera Barat. Pemerintah Kota (Pemkot) Padang saat ini sedang mengembangkan kawasan Bukit Nobita, yang terletak di Kampung Jua.

Mendukung pendapatan masyarakat di area tujuan wisata, FMIPA Unand memberi pengetahuan wawasan terkait pengolahan limbah (minyak jelantah-red) sebagai produk berkualitas dan punya daya jual.
"Pemko miliki misi mengembangkan kawasan wisata di Bukit Nobita, dan kami membantu lewat kedisplinan ilmu," ungkapnya.
Saat kegiatan pemanfaatan minyak jelantah tersebut, sebanyak 58 warga dari masing-masing perwakilan Rt hadir. Mereka menerima wawasan baru untuk menunjang ekonomi.
"Respon masyarakat sangat bagus, semoga kegiatan ini rutin terlaksana agar masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan," sebut Yuliar.
Terapkan Ilmu untuk Masyarakat
Qarina Mardatilah, mahasiswi Unand jurusan Kimia mengatakan, selain dari keterlibatan mereka juga memberi dampak baik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, dan terapan ilmu langsung ke masyarakat.
Menurutnya, sebagian orang menilai minyak jelantah tidak bermanfaat, "Ketika ada kedisplinan ilmu ternyata bisa menjadi produk untuk memperoleh ekonomi, salah satunya dengan mengolah menjadi lilin aromatherapy," ujar Qarina Mardatillah.
Qarina Mardatilah melanjutkan, bahwa lilin aromatherapy dapat menjadi souvernir, "Pemasaran atau pengembangan produk bisa untuk suatu acara mapun jadi hiasan sekaligus pengharum ruangan," pungkas mahasiswa Unand angkatan 2018.
FMIPA salah satu institusi yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Padang, Sumatera Barat. Fakultas tersebut terdiri atas jurusan kimia, biologi, matematika, dan fisika di bawah kepemimpinan dekan Mardivan Syafwan.
Baca Juga: BEM KM Unand Tuntut Gubernur dan Wagub Sumbar, Tuntaskan Persoalan Petani
Pengembangan pemanfaatan minyak lintah di kawasan Bukit Nobita. "Kami tentunya akan selalu mendukung program ini dalam konteks keilmuan. Sehingga masyarakat kita dapat terbantu dan mandiri," ujar Ketua Departemen Kimia Prof Mai Efdi, ikut mendampingi dosen Prof Emriadi dan Lurah Kampung Jua Yuliar. [*]