Teraskabar.com - Masyarakat Solok Selatan (Solsel) mengharapkan Kapolda Sumbar yang baru kelak memberi perhatian lebih terhadap masalah tambang emas ilegal.
Seruan itu antara lain muncul dari Pengurus Wilayah Serikat Muslimin Indonesia (PW SEMMI). Muhammad Jalali, Kepala Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) berharap Kapolda Sumbar yang baru bertindak tegas.
"Jika tambang emas ilegal terus dibiarkan, tidak tertutup kemungkinan akan terus memakan korban jiwa," ungkapnya, Sabtu (15/10/2022).
Belum lagi, tambang emas ilegal menurutnya juga memunculkan kerusakan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
"Ringkus siapa saja yang bermain di dalamnya. Agar masyarakat tidak resah serta untuk menjaga keberlangsungan hidup di masa mendatang," papar Jalal kepada teraskabar.com
Lebih lanjut, PW SEMMI mencatatkan dampak buruk keberadaan tambang itu. Antara lain pada April 2020, 9 orang petambang tewas tertimbun longsor di lubang tambang.
Kemudian, pada 11 Januari 2021 aktivitas tambang menewaskan 4 orang. Pada 10 Mei di tahun yang sama, puluhan orang tertimbun longsor di lokasi tambang, sebagiannya meninggal.
Sedangkan pada 2022, tiga orang tewas tertimbun longsor disalah satu tambang tersebut.
Baca Juga: Irjen Pol Toni Harmanto Jadi Kapolda Jatim, Teddy Minahasa Batal
Lebih lanjut, ia menyinggung kawasan hutan lindung yang berada didaerah aliran sungai Batanghari yang mengalami kerusakan parah.[*]