Teraskabar.com - Nilai mata uang (kurs) euro atau usd dolar tergelincir di angka 0,9730 selama pekan ini. EUR tertekan setelah ada kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga menurut laporan Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat.
Sehingga memicu lemahnya nilai mata uang pasar baru-baru ini. Akibat pembaruan sekaligus antisipasi pemulihan bursa tenaga kerja secara global.
Walau demikian, kurs euro dan dolar kembali melemah di angka 0,9873 setelah gagal menguji nilai tukar dagang, adapun kurs tertinggi saat itu tercatat cuma di bulan September yakni 1,0198.
Berkemungkinan nilai tukar mata uang pasar global masih dalam tahap bertahan dan terus memperkuat nilai beli dari angka sebelumnya di 0,9536, adapun grafik pembelian terus bergerak walau masih miring.
Pada saat yang sama, laporan NFP dapat menyeret EUR/USD karena ekonomi AS diperkirakan akan menambah 200 ribu pekerjaan pada bulan Oktober, dan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang tangguh dapat memberi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) ruang lingkup yang lebih besar untuk mengejar kebijakan yang sangat ketat karena Ketua Jerome Powell menekankan bahwa “sangat prematur” untuk menghentikan siklus pendakian.
Akibatnya, FOMC dapat mempertahankan pendekatan yang ada untuk mencapai stabilitas harga karena Ketua Powell mengakui bahwa "kami belum melihat inflasi turun," dan masih harus dilihat apakah pejabat Fed akan memproyeksikan jalur yang lebih curam untuk suku bunga AS sebagai bank sentral dijadwalkan untuk merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) yang diperbarui pada keputusan suku bunga berikutnya pada 14 Desember.
Sampai saat itu, EUR/USD mungkin menghadapi hambatan karena Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengurangi serta lebih mengejar kebijakan kenaikan suku bunga.
Sementara kemiringan dalam sentimen ritel tampaknya telah siap dan bakal bertahan. Karena para pedagang telah melakukan net-long hampir sepanjang tahun.
Adapun laporan IG Client Sentiment (IGCS) menunjukkan 66,90 persen pedagang saat ini melakukan net-long EUR/USD, dengan rasio perdagangan long to short standing pada angka 2,02 banding 1.
Jumlah perdagangan net-long adalah 14,20 persen (%) lebih tinggi dari kemarin dan 29,94 persen (%) lebih tinggi dari minggu lalu. Sedangkan jumlah dagang dalam kategori net-short 18,53 persen (%) lebih rendah dari kemarin dan 26,66 persen (%) lebih rendah dari minggu lalu.
Minat terhadap net-long telah memicu perilaku crowding 53,29 persen (%), sehingga pemain bisa melakukan net-long EUR/USD minggu lalu.
Sementara penurunan posisi net-short terjadi karena nilai tukar pasar modal beradal di titik terendah minggu ini 0,9730.
Baca Juga: Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini
Ketika menilik dari kenaikan kurs akibat pengaruh bursa tenaga kerja Amerika Seriat dapat membuat EUR ke USD tertekan alias melemah.
Tekanan dolar amerika serikat memicu kenaikan suku bunga Fed 75bp termasuk lainnya, dan nilai tukar harus kerja keras dari titik terendah tahunan 0,9536 dengan mengikuti arus kemiringan negatif SMA 50-Hari 0,9873. [*]