Teraskabar.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Filipina menjadi 48 jiwa. Badan nasional penanggulangan bencana di negara tersebut melaporkan, 22 orang hilang setelah badai tropis Nalgae melanda daerah kepulauan negara tetangga Indonesia tersebut.
Sekitar 40 jiwa terluka, sementara hampir 170.000 mengungsi di tenda darurat. Badai tropis Nalgae melanda sejumlah wilayah daratan dalam pekan terakhir di ibu kota Manila.
"Sebagian besar korban tercatat di wilayah otonomi selatan Bangsamoro, sekurangnya 40 meninggal karena tanah longsor, kemudian 10 orang hilang," ujar kepala badan penanggulangan bencana di negara itu.
Presiden Ferdinand Marcos Jr, Sabtu kemarin telah menginstruksikan agar pemerintah dan lembaga terkait mengirim bantuan ke sejumlah daerah terdampak bencana.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Bantai Filipina 4-0
Badai Nalgae merupakan angin topan yang mematikan selama dua tahun terakhi melanda Filipina. Sudah lima kali menyerang sejumlah daerah di negara tersebut dengan perkiraan 20 peristiwa bencana terjadi akibat badai tropis itu setiap tahun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Filipina melaporkan, badai Nalgae mengarah ke arah barat, dan bisa terjadi di kawasan Laut Chian Selatan. [*]