Teraskabar.com - Invasi Rusia ke Ukraina berdampak terhadap penyewa pesawat Dubai Aerospace Enterprise (DAE) yang berpangkalan di Rusia. Perusahaan pembiayaan (leasing) maskapai itu akhirnya memutuskan memangkas nilai sewa pesawat sebesar 576,5 juta dolar USD.
Alasan perusahaan, karena para penyewa mengalami kerugian senilai 353 juta dolar USD, selain dari kerugian biaya lainnya. Hal itu terungkap saat perusahaan leasing pesawat melaporkan neraca keuangan, 3 November 2022.
Laporan keuangan itu terhitung 1 Januari hingga 30 September 2022, yang mana perusahaan hanya mendapatkan keuntungan 203,6 juta dolar USD.
Itu pun setelah menggabungkan simpanan arus kas 20 persen. CEO DAE, Firoz Tarapore dalam kesempatannya, Kamis (3/11/2022) mengatakan, indikator dari penghapusan biaya penyewaan tersebut karena terjadinya kenaikan suku bunga efek konflik Rusia dan Ukraina.
Menurut Tarapore, terlepas dari tantangan ini, adapun permintaan terus tumbuh. "Kurangnya ketersediaan layanan penerbangan secara umum, kemudian peningkatan suku bunga berdampak pada tarif sewa pesawat," katanya.
Baca Juga: Penumpang Serang Pramugara Pesawat Turkish Airlines, Lantaran Ini
Dubai Aerospace Enterprise mempertegas komitmen sebagai Environmental Social and Corporate Governance (ESG) di mata dunia. Salah satunya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pesawat dan mendukung CDP Worldwide (salah satu platform terkemuka dalam mengungkap dampak lingkungan).
"Pengurangan konsumsi bahan bakar ini akan membantu mengurangi emisi karbon dan biaya operasional," ucap Tarapore. [*]