Teraskabar.com - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku beberkan data, bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Maluku menurun 50 persen. Hal itu kata Pengelola program, Chris Hutubessy, Selasa 4 Oktober 2022.
Chris Hutubessy mengatakan, jumlah tersebut bila membandingkan data tiga tahun lalu. Ia menuturkan penderita merupakan usia produktif 25-40 tahun
"Berdasarkan data angka kasus cukup banyak terpapar pada usia usia produktif. Di mana penderitanya kebanyakan tertular karena beberapa faktor, hubungan seks, narkoba dan penggunaan jarum suntik secara tidak bertanggunjawab," kata Chris Hutubessy.
Chris Hutubessy menerangkan, Perbandingan data pada 2019, kasus HIV/AIDS di Ambon berjumlah 309 penderita.
Namun berdasar catatan KPA, hingga Juni 2022 temuan kasus di Ambon berkisar 131 penderita. Adapun data di tingkat Provinsi Maluku di tahun yang sama berada d angka 565 kasus. Jumlah itu menurun jadi 156 kasus pada 2022.
"Kita bersyukur terjadi penurunan angka kasus karena adanya upaya penjangkauan yang dilakukan secara rutin," kata Chris Hutubessy.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku tidak hanya menjangkau populasi kunci. Mereka bekerja juga menjangkau masyarakat umum.
Berbagai cara KPA Maluku melakukan pencegahan dan pegobatan melalui tes HIV alias VCT (Voluntary Counseling and Testing).
Pola tersebut untuk mengetahui status HIV, dan melakukan sukarela serta melalui proses konseling terlebih dahulu.
Baca Juga: 23 Korban Meninggal Dunia Pascagempa 6,8 SR di Maluku
"Kita tidak hanya fokus di usia produktif tetapi menjangkau populasi umum," tutup Chris Hutubessy. [*]