Teraskabar.com - Dugaan pelecehan seksual sebagai motif pembunuhan berencana Brigadir J terus bergulir, bahkan pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tetap bersikeras. Sehingga menyita perhatian publik selama persidangan.
Warganet pun ikut menganalisa kasus brigadir J tersebut, apalagi keterangan kesaksian terdakwa asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi dan Kuat Maruf mengaku tidak tahu tentang dugaan pelecehan seksual tersebut.
Menurut Kriminolog Monica Margaret, ketika kasus tidak kekerasan seksual terjadi, besar kemungkinan korban tertekan, takut.
Memicu hubungan pelaku dan korban tidak baik-baik saja. Monica merunut, dalam kasus kekerasan seksual tentunya dalam hal ini perempuan.
"Itu akan mengalami trauma, rasa takut dan kejadian ini kali pertama terjadi. Sehingga akan ada keengganan bertemu dengan pelaku," kata Kriminolog Monica Margaret di program Dua Sisi, dikutip teraskabar.com dari kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (12/11/2022).
Katanya, bukan serta merta perempuan jadi korban seksual atau pria tidak lazim jadi korban dalam kasus kejahatan serupa. Netizen pun bertanya-tanya, lantaran terduga korban pelecehan istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Yang masih mau berbicara empat mata dengan Brigadir J selama 15 menit di dalam kamar. Selain itu, tidak adanya visum alias laporan Putri Candrawathi, nah membuat kebenaran dugaan pelecehan seksual semakin mengabur.
Febri Diansyah sebagai kuasa hukum dari Putri Candrawathi mengatakan, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi memilih diam. Walau masih berani berjumpa dengan almarhum Brigadir J, pasca dugaan pelecehan seksual tersebut.
Menurut Febri Diansyah, ada situasi berat kala itu. "Ini bukan soal dugaan kekerasan dalam konteks pelecehan seksual saja. Tetapi ada ancaman yang diberikan saat itu," ungkap Febri.
"Yang kemudian membuat Ibu Putri berpikir situasi malam ini sampai kembali nanti ke Jakarta itu betul-betul harus bisa terkontrol dan tenang," lanjutnya.
Febri juga mengaku bahwa mereka juga telah mempertanyakan itu kepada pihak Puti dan Sambo, ketika membongkar dugaan tentang kekerasan seksual di rumah Magelang.
Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Sering Pisah Rumah: Bekas Ajudan Mengakuinya
Kliennya kata Febri, sempat mendengar keributan di lantai satu rumah Magelang pasca dugaan kekerasan seksual.
"Ibu Putri tidak melihat secara langsung melainkan mendengar. Kalau kita lihat dalam berkas perkara, terlihat situasi memang harus dicegah. Sehingga tidak ada korban yang lebih banyak," tutupnya. [*]