Terasakabar.com - Menjelang Pilpres 2024, ragam isu semakin liar di tengah publik dan menyasar partai politik PDI Perjuangan. Pengamat mengingatkan Puan Maharani agar Ketua DPP PDIP memperkuat internal partai.
Perihal itu mengutip unggahan Faizal Assegaf, Selasa (1/11/2022). "Sinyal kuat Ketum PDIP selanjutnya, legal dan pantas. Perkuat soliditas internal Mbak @puanmaharani_ri. Jangan kasih ruang penumpang gelap kudeta PDIP," tulisnya dalam postingan, Senin (31/10/2022).
Menurut Faizal Assegaf, perbedaan pandangan di dalam internal PDI Perjuangan semakin memanas. Walau menurutnya, perbedaan dalam politik itu sah.
"Itu demokrasi membuat kesejukan, apalagi dengan majunya Puan Maharani dalam Pilpres 2024 sebagai bukti perempuan juga bisa andil dalam pemerintahan".
Faizal Assegaf menyebut, harusnya PDIP fokus mengusung Puan Maharani. Sehingga ada kesejukan dalam keterwakilan figur perempuan, cakapnya melansir dari suaracom.
Baca Juga: Katanya: Doakan Jokowi Ketum PDIP 2024, Ganjar Pranowo Bilang Ini
Sementara itu, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan, wajar Megawati dan beberapa pihak tidak sependapat atas keinginan dari para oligark penguasa, yang ingin meneruskan status quo.
"Di lain pihak, Megawati tidak berkenan, alasannya belum menentukan capres, atau mau mendorong Puan?" ucap Anthony Budiawan.
Menurutnya, dalam perbedaan pandangan itu Ketua DPP PDIP, Puan Maharani jadi sasaran tembak. Yang menjadi pertanyaan besar dari Anthony Budiawan, ketika sekelompok mengaku Sahabat GP 2024 minta KPK Periksa Puan dalam kasus e-KTP.
"Ini permintaan wajar atau politis? Puan seakan dianggap penghalang dalam pencapresan Ganjar Pranowo 2024," tutur Anthony.
Anthony menilai bisa saja ada unsur "Kudeta PDIP" yang saat ini Megawati Soekarno Putri sebagai pengarah. Selain Puan, ada sasaran lain yang mereka apungkan, yakni Jokowi.
"Mungkinkan Megawati akan dikudeta? apakah akan ada "PDIP" tandingan? dan Megawati tersingkir? Mungkinkah trah Soekarno akan berakhir? Ini jadi pertanyaan besar," beber Anthony.
Baca Juga: Rocky Gerung: "Jika Anies-AHY Maju, Pilpres Selesai"
Secara kacamata sebagai analis, Anthony menduga nasib Joko Widodo mengulang kembali kisah Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Apakah Megawati akan diam saja? Kekuatan Megawati semakin melemah? PDIP sudah terpecah, semakin banyak yang mendukung Ganjar, bahkan mendukung Jokowi? Atau Megawati akan melawan, dan balik 'kudeta' Jokowi, melalui parlemen, seperti kejatuhan Gus Dur? Apakah Megawati masih mampu?" imbuh Managing Director PEPS Anthony Budiawan. [*]