Iran Blokir Internet Menangkal Gelombang Protes Anti-Rezim Pemerintah

aksi unjuk rasa di Iran dan anti-rezim

Pemerintah Iran memblokir Internet guna menangkal gelombang ajakan protes Anti-Rezim pemerintah [Foto: AP video]

Teraskabar.com - Menangkal gelombang protes anti rezim, Iran memblokir internet di area tertentu di ibu kota Teheran dan Kurdistan. Kemudian memblokir akses ke platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp. Keputusan ini untuk membatasi gerakan protes anti-rezim atas kematian Mahsa Amini.

Para warga memanfaatkan internet dan media sosial untuk mendokumentasikan sejumlah aksi protes mereka ke pemerintah. Salah satunya dengan membagikan ke dunia maya rekaman video berisi wanita membakar jilbab, yang kemudian viral di sejumlah media sosial.

Pada cuplikan itu terlihat perempuan di Iran mengunggah video, sedang amarah lalu memotong rambut. Menuliskan caption tanda perlawanan dan protes anti rezim dengan tagar #Mahsa_Amini, Rabu kemarin.

Sementara di Iran Selatan, massa membakar gambar raksasa di sisi gedung di sisi gedung Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pengawal Revolusi. Ia komandan yang tewas atas serangan Amerika Serikat tahun 2022 di Irak.

“Pemutusan internet harus paham, itu merupakan pemutusan kampanye tindak kekerasan dan penindasan yang terjadi,” kata Azadeh Akbari, peneliti pengawasan siber di University of Twente, Belanda.

Baca Juga: 8 Atlet Panjat Tebing NTB Lolos POMNAS XVII di Sumatera Barat

“Media sosial sangat penting untuk memobilisasi pengunjuk rasa, tidak hanya untuk mengoordinasikan pertemuan tetapi juga untuk memperkuat tindakan perlawanan," sambungnya.

Gerakan protes anti-rezim selanjutnya dengan melemparkan batu ke aparat keamanan, membakar kendaraan polisi, dengan seruan anti pemerintah, mengutip dari kantor berita IRNA di Iran.

Sebelum hari Jumat (23/9/2022) kantor berita media di Iran melaporkan, tiga anggota milisi tertembak dan tertikam oleh demonstran di kota barat laut Tabriz, kota Qazvin dan Mashhad di timur laut tengah.

Kemudian melaporkan kembali pasukan keamanan tewas di kota selatan Shiraz, dan adapun pengunjuk rasa juga meninggal karena terbunuh di Qazvin. Adapun pihak berwenang di Iran menyampaikan, pihaknya tidak terlibat dalam kematian para pengunjuk rasa.

Menurut laporan Amnesty International kalau terdapat delapan warga, enam pria, seorang wanita dan seorang anak tewas oleh empat tembakan berasal dari pasukan keamanan dengan jarak dekat.

Protes tersebut termasuk yang terberat di Iran sejak kerusuhan November 2019 terkait kenaikan harga bahan bakar.

Selama ini internet di Iran merupakan alat bagi aktivis di negara tersebut untuk melancarkan protes anti-rezim. Baca Juga: Judi Online, Kades Bersama Honorer Masuk Bui di Tapsel

"Platform seperti Instagram menjadi jalan, di mana kita bisa berkumpul untuk memprotes, karena tidak mungkin melakukan itu di kehidupan nyata,” kata Shaghayegh Norouzi, juru kampanye Iran melawan kekerasan berbasis gender yang tinggal di pengasingan di Spanyol.

Norouzi mengatakan, bahwa meskipun ia dapat tetap terhubung dengan para aktivis di Teheran. Ia khawatir akan pemutusan internet di masa depan, dan berbuntut akan keselamatan para aktivis di sana.

"Selama protes dalam periode 2017-2019, pemerintah Iran memblokir internet hingga berhari-hari, dan selama itu pula para aktivis tewas terbunuh dan ada juga yang tertangkap," kata Norouzi.

Korps Garda Revolusi Iran telah meminta pengadilan untuk mengadili aktivis, yang menyebarkan berita palsu dalam sebuah pernyataan, Kamis waktu setempat.

Pemerintah Iran Batasi Hak Kebebasan Perempuan

Terjadinya gelombang protes terhadap anti pemerintah Iran, karena meninggalnya Mahsa Amini. Sebelum meninggal, polisi menangkap #Mahsa_Amini pada 16 September 2022.

Polisi menangkapnya Mahsa Amini atas tuduhan memakai jilbab dengan cara yang 'tidak pantas'. Wanita dengan nama depannya Jhina (Kurdi) menurut para aktivis setempat, mengalami pukulan kuat di bagian kepala. Sehingga pukulan tersebut membuatnya meninggal dunia.

Polisi membantah jika Mahsa Amini meninggal karena tindak kekerasan, ia meninggal dunia karena mengidap sesuatu. Hanya saja keluarga dari Amini tidak percaya, curiga kalau anak mereka mendapat tindak kekerasan oleh aparat.

Meninggalnya Mahsa Amini di tengah kebijakan pemerintah Iran membatasi hak atas perempuan, 15 Agustus. Kebijakan itu langsung di teken Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Salah satu isi dari dekret tersebut yakni meningkatkan hukuman bagi perempuan di Iran bila mengunggah konten anti-hijab secara online.

Jawaban Presiden atas Kematian Mahsa Amini

Presiden Iran Ebrahim Raisi
Presiden Iran Ebrahim Raisi [Foto: AP video]

Presiden Iran, Sayyid Ebrahim Raisol-Sadati (Ebrahim Raisi) mengatakan kepada jurnalis, bahwa meninggalnya Amini perlu penyelidikan lebih dalam.

Ebrahim Raisi di sela sidang umum PBB menyampaikan, berdasarkan hasil penyelidikan awal tidak ada pemukulan atau kekerasan yang menyebabkan kematiannya.

"Semua tanda menunjukkan serangan jantung atau stroke otak," ujarnya.

Ia juga menekankan "Itu bukan penentu akhir kasus". Sementara itu sambungnya, kematian akibat kekerasan oleh polisi juga terjadi dan ratusan kali di Amerika Serikat dan Inggris. [*/TK]

Dapatkan update berita terkini, seputar peristiwa, olahraga, hiburan, lifestyle, tekno dan film setiap hari dari Teraskabar.com di Google News.

Baca Juga

Petugas Imigrasi Kelas I TPI Padang mendeportasi 16 warga negara asing ke negaranya, termasuk tiga WNA asal Iran lantaran melakukan pencurian ringan. Selain itu deportasi yang petugas Imigrasi Kelas I TPI Padang lakukan, karena berbagai perkara yang warga negara asing lakukan Sumatera Barat.
Warga Negara Asing Mencuri, 16 WNA Dideportasi Petugas Imigrasi Termasuk Iran
Amerika Serikat memberikan dukungan terhadap demonstran anti pemerintah (anti-rezim), Federasi sepak bola Iran lapor ke FIFA, dan FIFA diam. Amerika Serikat Dukung Demonstran Anti Rezim, Federasi Sepak Bola Iran Mengamuk
Amerika Serikat Dukung Demonstran Anti Rezim, Federasi Sepak Bola Iran Mengamuk
Sekurangnya 153 orang tewas dalam kecelakaan merayakan Halloween, pengunjung membludak. Hingga memenuhi setiap sudut gang ibu kota Korea Selatan Seoul, Sabtu malam, kata pejabat darurat negara setempat.
Korban Meninggal Halloween Korea Selatan Jadi 153, 22 WNA
Kemendagri Raih Penghargaan IKPA Terbaik 2022 di 2023
Kemendagri Raih Penghargaan IKPA Terbaik 2022 di 2023
Teraskabar.com - Kecelakaan di Jalan Trans Sulawesi mengakibatkan empat warga meninggal dunia usai peristiwa kecelakaan di tanjakan Desa Munte, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Rabu (8/3/2023) malam.
Kecelakaan Trans Sulawesi Memakan Korban, Satunya Mantan Hukum Tua Desa Munte
baduit hibur anak korban kebakaran depo Pertamina Plumpang. (Suara.com/Faqih)
Komunitas Badut Hibur Anak Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang