Teraskabar.com - Perencanaan pembangunan drainase permukaan jalan di Padang, Sumatera Barat mendapat kritik dari anggota DPRD Kota Padang, Faisal Nasir.
Ia menilai pembangunan drainase permukaan jalan sekaligus Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan wilayah daratan dan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai masih belum optimal sehingga memicu banjir di Padang.
"Tiap tahun kita siapkan anggaran untuk pembangunan tersebut agar ada normalisasi, guna mencegah terjadinya banjir. Ini malah berbanding terbalik," kata Faisal Nasir kepada Teraskabar.com.
Faisal Nasir menilai, bahwa kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Padang belum tuntas dan perlu dipertanyakan.
"Tiap tahun kita bahas anggaran di DPRD Padang bersama PUPR untuk mengentas masalah bencana alam banjir, ada ratusan miliar dana dari tiga tahun terakhir kita siapkan. Tapi, kenapa masih terjadi banjir? Ini perlu dikoreksi lagi kerja mereka," katanya, Selasa (24/1/2023).
Pimpinan Fraksi PAN DPRD Padang memberi contoh, seperti di kawasan Padang Utara tepatnya di Jalan Jhony Anwar, kemudian di Jalan Gajah Mada Nanggalo.
"Drainase permukaan jalan itu baru dibangun, tapi masih saja air masuk ke rumah warga termasuk jalan sampai sebetis," kata Faisal Nasir.
Menurut Faisal Nasir, pengerjaan proyek drainase sebagai upaya pengendalian banjir harusnya tidak menimbulkan masalah baru.
Siteba misalnya, banyak bekas bekisting di sana. Kenapa tidak langsung dibersihkan, dan itu salah satu pemicu terjadinya banjir ketika debit air bersamaan dengan curah hujan tinggi.
"Masyarakat yang bermukim di sana sudah banyak yang mengadu dan protes ke dprd, harusnya PUPR tuntas kerja bukan sekadar capaian tapi juga memastikan kerja itu bersih tidak meninggalkan bekas," ungkap Faisal Nasir.
Selain itu ia juga mengkritisi Dinas Lingkungah Hidup terkait Perda Kota Padang tentang Perda Sampah. Faisal menilai, Pemkot Padang tidak tegas dalam menjalankan peraturan daerah tersebut.
"Perda sampah tidak berjalan dengan baik, salah satu pemicu lagi lantaran Pemkot Padang tidak memiliki kemampuan menyiapkan kontainer sampah organik dan sampah anorganik," kata Faisal.
Usai kritik tersebut, Wali Kota Padang Hendri Septa bersama jajaran aparatur sipil negara selingkungan Pemkot Padang memimpin aksi gotong-royong massal, Minggu (29/1/2023) pagi.
Lokasi goro tersebut dengan membersihkan bantaran Sungai Batang Arau, Pemancungan, Kelurahan Pasa Gadang, Padang Selatan.
Mengeluarkan sampah endapan dalam sungai, serta merapikan material di bibir sungai. "Ini salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, agar terbebas dari sampah seperti di Sungai Batang Arau," kata Hendri Septa.
Pemkot Padang kata Hendri Septa, akan menempatkan jaring pembatas untuk menyaring sampah agar tidak masuk ke laut.
"Kita akan memasang jaring pembatas sampah di setiap batas wilayah kecamatan di Padang," tutup Wali Kota Padang, Hendri Septa. [*]