Teraskabar.com - Fadli Zon kritik sejumlah lembaga survei yang melakukan survei terhadap elektabilitas kandidat calon presiden, termasuk dalam hal ini Prabowo Subianto.
Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra itu survei belum bisa jadi acuan, dan elektabilitas para tokoh bakal calon presiden di Pilpres 2024 baru terlihat di 2023.
Alasan Fadli Zon kritik lembaga survei yang sekarang sudah muncul di permukaan dengan sejumlah data terkait calon presiden dan wakil presiden. Lantaran, sampai tahun 2022 sekarang dinamika Pilpres berubah-ubah.
"So, survei itu hanya indikator saja artinya belum dapat jadi acuan terutama di kondisi bakal calon. Sampai sekarang juga belum jelas siapa," cakap Fadli Kamis (1/12/2022) di Jawa Barat.
Baca Juga: Prabowo Subianto Jadi Tukang Kopi Hambalang Kalau Pensiun, Rasa Bintang Empat
Menurut Fadli Zon, hasil lembaga survei saat ini belum bisa jadi indikator terhadap popularitas tokoh. Kecuali memang nantinya sudah jelas siapa calon presiden dan wakil presiden 2024.
"Ya, artinya baru terlihat nanti secara reliabel dari hasil survei yang sudah jelas calonnya. Kalau sekarang ini bisa saja bagian dari kampanye politik," ucap Fadli.
Sementara itu berdasar data survei Charta Politika, Selasa (29/11/2022) mengemukakan, elektabilitas Anies Baswedan berada di atas Prabowo Subianto. Sebelumnya sama-sama di posisi kedua, sekarang menggeser Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke urutan ketiga.
Baca Juga: HUT NasDem: Tak Ada Ucapan dan Jokowi Absen, Ini Kata Analis
"Pada September lalu itu masih Pak Prabowo di peringkat kedua, sekarang Anies Baswedan menggantikan posisi tersebut dan Prabowo Subianto di posisi ketiga," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, melansir dari laman tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, 29 November 2022. [*]