Darah untuk Sang Guru: Pertalian Silek di Singo Barantai

Pertalian dalam silek atau persilatan di Singo Barantai, seorang anak sasian berkorban darah untuk sang guru, laporan Kariadil Harefa

Guru Tuo dan atau pelatih di saat merapal mantra syarat anak sasian di Peguruan Seni Tradisi Singo Barantai. [Foto: Kariadil Harefa]

Teraskabar.com - Udara malam Ahad itu menembus dinding ari menusuk tulang, hawa dingin pun terasa merangsang tubuh, membius batang badan agar segera lelap melepas penat ke peraduan.

Langkah tak bergeming badan untuk menyusuri perkampungan penduduk di Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, hingga menghentikan gerak di salah satu perguruan silek (silat).

Ya, di sini para ahli bela diri tradisional menempa para murid, perguruan seni tradisi itu dengan sebutan Singo Barantai.

Jarum panjang pada jam tangan menunjuk ke angka 8 lewat 22 menit, muncul dari gelapnya malam seorang pria berbaju biru, celana hitam tengah duduk bersila di teras rumahnya.

Tak berselang dua pria dengan pakaian serba hitam berkepala ikat deta tampak muncul lalu berdiri mengawasi. Datang seorang gadis bersama orangtuannya menghadap, menyerahkan isi carano.

Ramuan dan syarat jadi anak sasian: daun sirih, gambir, sadah, tembakau, pisau, pinang muda, beras, dan ayam jantan sehat terbentang di atas meja khusus. Hanya nyanyian alam nan terdengar ketika merapal mantra di atas syarat ramuan jadi calon anak sasian perguruan.

Suasana kembali mencekam, aroma kemenyan putih di atas bara kecil mulai bergentayangan di sekitar ku. Ayam jantan tampak bersedia untuk mereka sembelih setelah pengurapan dari Guru Tuo di atas aura kemenyan.

Ayam meliuk, seakan menampilkan karakter calon anak sasian, mengitari pisau berlumuran darah nan tertancap di atas tanah.

"Saciok bak basi, saciok ba anak ayam, sadanciang ba basi sakabek ba siriah (senasib sepenanggungan, satu kesatuan utuh dan kokoh). Nah, ketika ayam tadi telah disembelih, anggota baru telah sedarah dengan anggota lainnya," ucap Guru Tuo.

Anak sasian mengunyah siriah langkok lalu memuntahkan di punggung cawan khusus.

"Akan tampak hasil kunyahannya. Pekat atau jalang warnanya. Satu dari warna menyimbolkan kepribadian anak sasian dalam basilek," sambung Guru Tuo.

Ini baru tahapan buat anak sasian dan atau bagi siapa saja yang berguru di perguruan seni tradisi Singo Barantai. (bersambung. . . .)

Dapatkan update berita terkini, seputar peristiwa, olahraga, hiburan, lifestyle, tekno dan film setiap hari dari Teraskabar.com di Google News.

Baca Juga

Teraskabar.com - Ketua Bawaslu Kota Padang Dorri Putra menegaskan bahwa, tidak ada perubahan terbaru terhadap daerah pemilihan alias dapil Pemilu 2024 di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Bawaslu Padang: Tidak Ada Perubahan Dapil Pemilu 2024 dan Kursi DPRD
Bawaslu Kota Padang gelar sosialisasi evaluasi pengawasan penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan untuk Pemilu 2024 mendatang, Kamis (6/4/2023).
Bawaslu Kota Padang Sosialisasi Dapil Padang Pemilu 2024
Teraskabar.com - Kini Telkomsel memanjakan pecinta musik dan pelanggan dengan memperbaharui fitur baru Langit Musik Live dengan versi Langit Musik.
Enaknya dengar Lagu Fitur Langit Musik Live Terbaru, Cara Telkomsel dan Nuon Buka Peluang
MDLY Mendapat Sambutan Hangat di Sumbar, Marvella Fashion Show Pikat Reseller Baru
MDLY Mendapat Sambutan Hangat di Sumbar, Marvella Fashion Show Pikat Reseller Baru
Telkomsel melalui MAXstream berkolaborasi dengan Evos Esports menghadirkan konten orisinal berjudul “Suka Duka Uni Unaa” yang menjadi 1 dari 3 judul konten MAXstream Original spesial Ramadan 2023.
Link Film Suka Duka Uni Unaa, Nonton Gratis via MAXstream Kolaborasi Telkomsel Evos Esports
Kemendagri Raih Penghargaan IKPA Terbaik 2022 di 2023
Kemendagri Raih Penghargaan IKPA Terbaik 2022 di 2023