Teraskabar.com - Cadangan devisa Jepang di Oktober 2022 benar-benar anjlok setelah September di tahun ini juga mengalami hal yang sama.
Nilai tukar yen terhadap dolar pada 22 September silam secara paksa masuk pasar demi menyelamatkan mata uang Jepang, dan kejadian itu nyaris sama ketika di tahun 1998.
Anjloknya devisa Jepang 2022 menurut peneliti pasar sekaligus pasar keuangan Jepang, menurunnya kekuatan ekonomi Jepang dalam sektor keuangan karena terjadi intervensi mata uang asing terhadap Jepang.
"Sehingga pemerintah tidak memperkirakan berapa lagi sisa aset untuk bisa masuk pasar mata uang," kata Tohru Sasaki, pakar asal JPMorgan Chase Bank.
Sehingga ia tidak heran ketika pemerintah Jepang sendiri mencoba melakukan intervensi terhadap pengaruh pembendaharaan Amerika Serikat dalam mempengaruhi devisa Jepang.
"Saya tidak terkejut ketika pemerintah kembali melakukan intervensi pasar. Jika kurs dolar dengan cepat mencapai level terbaru di atas 152 yen," katanya.
Walau demikian, ia meyakini Jepang tidak bakal melakukan intervensi pasar mata uang. Mengingat hubungan antara Amerika Serikat dengan para sekutunya. "Ya harus ada batasan," kata Tohru Sasaki.
Salah seorang pejabat kementerian Jepang menepis, terkait adanya oposisi terhadap Amerika Serikat dalam melemahkan mata uang Japan dalam transaksi dolar.
Ia menilai AS bakal tidak mau gegabah mengambil langkah intervensi dalam pasar mata uang. "Jepang dan Amerika Serikat secara hubungan baik-baik saja, sehingga tidak mungkin itu terjadi. Walau saat ini Amerika Serikat telah menaikan suku bunga demi menekan inflasi global,"
Sementara cadangan devisa Jepang anjlok selama tiga bulan berturut-turut di angka $ 1,19 triliun pada akhir Oktober 2022.
Baca Juga: Bitcoin BULL Bisa Naik? Harga BTC Masih Bertahan
Anjloknya kekuatan ekonomi Jepang dalam sektor keuangan tersebut merupakan terparah dari pada China, dan menurut catatan, pemecah rekor kedua setelah devisa awal juga mengalami yang sama senilai $43,5 miliar.
Meski demikian aset obligasi asing Jepang sebagai penyelamat ekonomi di tengah intervensi mata uang asing. [*]