Teraskabar.com - Menghadapi cuaca ekstrem, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta setiap kepala daerah maupun lembaga siaga hadapi kesiapsiagaan cuaca ekstrem.
Hal ini setelah pengumuman dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam seminggu kedepan.
Analisis terkini BMKG bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan, berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem.
Arahan Kepala BNPB tersebut tertuju bagi pemangku jabatan di daerah, mulai pimpinan daerah provinsi, kabupaten/kota, perangkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), unsur TNI, Polri, relawan termasuk masyarakat se-Tanah Air melalui Rapat Koordinasi Nasional BNPB-BPBD untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem di Jakarta, Senin (10/10.2022).
"Bencana sudah menjadi standar pelayanan minimum pemerintah daerah. Segenap komponen pemerintah daerah segera melaksanakan apel kesiapsiagaan untuk mengecek kesiapan alat, perangkat dan personil," tegas Suharyanto.
Kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem berdampak terhadap masyarakat, mulai dari banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.
"Untuk itu, pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat, dan personel untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).
BMKG Imbau Persiapan Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem
- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
- Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
- Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
"Memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” tandas Kepala BMKG Dwikorita.
Informasi secara lebih rinci dan detail mengenai perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia dapat diakses melalui:
Baca Juga: Hujan Angin di Padang Tumbangkan Pohon Trembesi, Minibus Ringsek
- Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
- Akun media sosial @infobmkg;
- Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
- Call center 196 BMKG; atau
- Kantor BMKG terdekat.