Teraskabar.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (Unand), menuntut gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Senin (26/9/2022).
Puluhan massa aksi di Hari Tani Nasional membawa membawa sembilan tuntutan untuk gubernur dan wakil gubernur di Sumatera Barat.
Pertama, meningkatkan penyaluran penyuluh pertanian secara merata dan sesuai yang kebutuhan oleh daerah.
Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya penyuluh pertanian.
Ketiga, mengoptimalkan penempatan penyuluh pertanian sesuai dengan pertanian komoditas unggulan di daerah tempat bekerja, sehingga nyata dapat membantu petani di daerah tersebut.
Keempat, mengoptimalkan penyaluran subsidi pupuk kepada para petani.
Kelima, melakukan kolaborasi dengan semua elemen masyarakat demi terciptanya ketahanan pangan yang konsisten dan stabil.
Keenam, membentuk kurikulum dan kegiatan ekstra pertanian kepada kaum muda.
Ketujuh, menciptakan iklim investasi pertanian yang harapannya dapat menarik minat kaum muda untuk melakukan kegiatan pertanian secara modern.

Kedelapan, peternakan sapi perah harus memperketat biosekuriti ternak, pekerja, tamu, kandang, dan fasilitas/peralatan lain melalui tindakan pengendalian pergerakan juga penyucihamaan.
Kesembilan, pemantauan kesehatan ternak harus lebih rutin/intensif dilakukan peternak dengan bantuan dokter hewan dari dinas atau koperasi.
Sebelumnya, Teraskabar telah melakukan wawancara dengan Menteri Kebijakan Daerah BEM KM Unand, Nofri Yandi.
Ia menyebut pihaknya telah mengajak para petani untuk terlibat aksi bersama dengan BEM KM Unand.
"Kita telah komunikasi dengan petani. Tapi kita dengar bahwa para petani lebih banyak fokus dengan persoalan agraria di Pasaman Barat," ucapnya.
Dalam mengajak masyarakat dan mahasiswa memperingati hari tani. BEM KM telah mengadakan aksi mimbar bebas pada Jumat (23/9/2022) di depan gerbang kampus Unand.
Lebih lanjut, ia menyebut salah satu persoalan utama pertanian di Sumbar adalah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Yang menjangkiti hewan-hewan ternak berkuku belah seperti sapi dan kambing.
Baca Juga: Kabar Tol Padang Pekanbaru Terkini, Seksi Bangkinang-Pangkalan Tuntas
"Dengan demikian kita menuntut juga solusi nyata dari pemerintah untuk mencegah penularan PMK, misalnya dengan vaksinasi," ungkap Nofri Yandi. [*]