Teraskabar.com - Melalui kolaborasi baru ini, kantor berita AFP (Agence France-Presse) akan mendukung konten berbahasa Spanyol di Twitter di Amerika Latin, Spanyol, dan AS.
"Kami senang untuk memperdalam hubungan kami dengan Twitter sebagai bagian dari upaya global AFP untuk mengatasi informasi yang menyesatkan. Untuk mempromosikan jurnalisme yang didorong oleh fakta," Phil Chetwynd, Direktur Berita Global AFP.
Tim investigasi digital AFP di Amerika Latin dan Spanyol terdiri dari lebih dari 30 pemeriksa fakta yang bekerja untuk mengatasi informasi yang menyesatkan secara online.
“Perang melawan informasi menyesatkan online hanya bisa efektif jika kita menggabungkan kekuatan. Dalam hal ini, kolaborasi AFP dengan Twitter untuk mengontekstualisasikan konten Spanyol tampaknya sangat tepat. Memungkinkan informasi yang diverifikasi secara hati-hati untuk disorot.” ujar Grégoire Lemarchand, Pemimpin Redaksi AFP untuk Investigasi Digital.
Saat ini, tim Kurasi Twitter menyediakan konteks untuk membantu orang membuat keputusan, berdasarkan informasi tentang apa yang mereka lihat di Twitter.
Ketika percakapan besar atau berkembang pesat terjadi di Twitter yang mungkin penting, kontroversial, sensitif, atau mungkin berisi informasi yang berpotensi menyesatkan.
Tim Kurasi Twitter mengambil sumber dan mengangkat konteks yang relevan dari sumber yang dapat dipercaya.
“Dengan ratusan juta Tweet yang dibagikan setiap hari, tim Kurasi Twitter berkomitmen untuk menyoroti dan mengontekstualisasikan berbagai peristiwa dan cerita yang terungkap di Twitter. Kami senang berkolaborasi dengan AFP, untuk memastikan bahwa informasi yang kredibel tersedia secara real time di seputar percakapan penting saat muncul di Twitter.” kata Leandro Mota, Pemimpin Kurasi Senior untuk Twitter Amerika Latin.
Melalui kolaborasi baru ini, tim Faktual AFP akan membantu tim Kurasi Twitter memperluas skala dan meningkatkan kecepatan upayanya untuk menyediakan konteks otoritatif dan tepat waktu untuk percakapan yang terjadi di Twitter. AFP tidak akan terlibat dalam keputusan penegakan Twitter.