Teraskabar.com - Amerika Serikat menambah panas situasi di Iran, bahkan memberi dukungan terhadap demonstran anti pemerintah (anti-rezim). Dukungan Amerika membuat Timnas Iran di Qatar ketar-ketir, pasalnya mereka dalam pengawasan intelijen negara Iran.
Apalagi pemain bintang tim nasional Iran beberapa waktu lalu tertangkap oleh intelijen Iran, sebelum bermain melawan Timnas Wales, Jumat (25/11/2022).
Anggota intel menjemput pemain tim nasional Iran, Vorio Ghafouri, 35 tahun sehari sebelum laga tanding melawan Wales, adapun hasil pertandingan Iran vs Wales di Piala Dunia 2022 Qatar membuat Timnas Iran angkat kepala, dengan skor 2-0.
Federasi Sepak Bola Iran mengamuk, lantaran Amerika Serikat memberikan dukungan kepada demonstran agar terus melawan pemerintah Iran di tengah situasi Timnas Iran melawan Timnas Amerika Serikat minggu depan.
Federasi sepak bola Iran menilai, Amerika Serikat tidak menghormati Iran dengan mengolok-ngolok dan dan menyatakan dukungan terhadap para pengunjuk rasa yang mencari keadilan terhadap Amini, perempuan muda Iran yang meninggal di sel tahanan polisi moralitas.
Perilaku federasi sepak bola USA telah sampai ke komite etik FIFA. Federasi olahraga sepak bola Iran mempersoalkan hal itu dengan menyingung Pasal 13 aturan FIFA.
Bunyi Pasal 13 aturan FIFA itu adalah: Barang siapa yang menyinggung martabat dan atau integritas suatu negara, seseorang maupun kelompok maka akan mendapat sanksi skorsing.
Setidaknya tidak bisa bermain di sepuluh pertandingan dalam periode tertentu, atau mendapat tindakan kedisiplinan.
Baca Juga: Shakhtar Donetsk Ancam Timnas Iran via FIFA, Ada Apa?
"Aturan FIFA memuat hal itu dan kami melaporkan hal tersebut," kata Federasi Olahraga Sepak Bola Iran melalui kuasa hukumnya, seperti melansir dari kantor berita Tasnim, Senin (28/11/2022) dini hari.
Adapun FIFA menolak menanggapi hal tersebut, dan sejumlah sumber melaporkan bahwa larangan terhadap Timnas Amerika Serikat bermain di Piala Dunia 2022 sangat minim terjadi.
Wartawan kantor berita Guardian telah berulang kali mengonfirmasi FIFA maupun panitia pelaksana Piala Dunia 2022 Qatar, akan tetapi mereka menolak memberikan jawaban.
Sekadar mengetahui dan informasi sekurangnya 450 demonstran meninggal dunia, dan 18 ribu pelaku aksi protes terhadap penguasa pemerintah Iran tertangkap.
Hal itu kata Wali, aktivis Hak Asasi Manusia di Iran. [*]