Teraskabar.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) punya risiko bakal gagal masuk Parlemen 2024. Hal itu kata Analis dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, Rabu (2/11/2022).
Ia menerangkan, risiko kegagalan PPP masuk parlemen setelah sebelumnya Plt. Ketua Umum PPP saat ini, Mardiono menyatakan dukungan terhadap Capres 2024 Ganjar Pranowo.
Dukungan tersebut menurut pengakuan Mardiono juga muncul dari beberapa kabupaten, yang secara estafet memberitahu publik untuk mendukung Ganjar Pranowo.
"Walau demikian, beberapa daerah di Indonesia juga telah menyatakan dukungan terhadap Anies Baswedan Capres usungan NasDem," ujar ahli strategi dan eksekutif aljabar Arifki Chaniago.
Dalam kacamata Arifki Chaniago, risiko itulah yang akan berdampak pada Partai Persatuan Pembangunan saat Pemilu 2024. Sebab, ada dua pandangan politik, yakni berasal dari DPP PPP dan basis pemilih.
"Risiko tersebut sama halnya mengulang agenda Pemilu 2019, yang mana PPP mendukung Joko Widodo, sementara basis pemilih atau komunitas lain di beberapa daerah mendukung Prabowo Subianto," cakapnya.
Baca Juga: Waspadalah, Keseringan Mаkаn Daging Ayam Dapat Tіngkаtkаn Rіѕіkо Kаnkеr
Chaniago mengurai beberapa hal terkait kemungkinan yang membuat Partai Persatuan Pembangunan gagal dalam parlemen di tahun 2024 mendatang. Pertama, PPP nyatakan dukungan terhadap tokoh usungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), baik capres maupun cawapres.
Kedua, PPP mendukung Ganjar sebagai capres, memperkuat KIB sebagai koalisi untuk Ganjar.
Ketiga, PPP masih berkemungkinan mencari figur lain yang sesuai dengan keinginan pemilihnya.
"Pilihan-pilihan yang diambil oleh PPP akan berpengaruh dengan keberanian beberapa caleg untuk maju sebagai calon anggota DPR-RI," ungkap Arifki Chaniago.
Baca Juga: Sekuat Apa Anies Baswedan hingga Mau NasDem Usung, Ini Tanggapan Ganjar
"Risikonya lebih besar dari pada maju sebagai caleg DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi. Semua tergantung dari capres dukungan PPP," pungkasnya. [*]