Teraskabar.com - Data terbaru korban tragedi di Stadion Kanjuruhan sebanyak131 jiwa, jumlah tersebut setelah verifikasi dan pengecekan bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit.
“Jadi data korban meninggal 131 orang,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo.
Dedi menyampaikan terjadi selisih data korban meninggal karena Tim DVI bersama Dinas Kesehatan. Awalnya mendata korban yang dibawa ke rumah sakit saja. Setelah pencocokan data, terdapat 12 korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan.
Berikut uraian jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 44 orang di tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Kanjuruhan sebanyak 21 jiwa. RS Bhayangkara Hasta Brata Batu sebanyak dua orang dan RSU dr Saiful Anwar Malang sebanyak 20 jiwa.
Kemudian sebanyak 75 korban meninggal dunia, tercatat di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi sebanyak empat orang. RS Wafa Husada sebanyak 53 orang.
Masih di Rumah sakit Teja Husada 13 orang, RS Hasta Husada sebanyak tiga orang. RS Ben Mari sebanyak satu orang, RST Soepraoen sebanyak satu orang dan RS Salsabila sebanyak satu orang.
“Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit,” kata Dedi, lansiran teraskabar.com via Antara, Rabu (5/10/2022).
Lalu sebanyak 12 orang korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.
Hingga hari ini Polri telah memeriksa sebanyak 29 orang saksi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dari 29 orang tersebut, 23 orang di antaranya anggota Polri dan enam orang lainnya merupakan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Selain itu, Tim Labfor Polri juga masih mendalami enam titik lokasi CCTV yang tersebar di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13. Kemudian pemeriksaan tetesan darah secara laboratoris pada pintu 11 sampai dengan 13.
Terkait kasus ini,Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan bisa menuntaskan tugas mereka dalam kurun waktu kurang dari satu bulan untuk menelusuri insiden mematikan yang terjadi setelah pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) pekan lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang bertindak sebagai Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan mengaku, target itu Presiden sampaikan saat ia melapor ke Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Muncul Petisi Buat Polisi Setop Penggunaan Gas Air Mata
"Tim pencari fakta bekerja kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan. Karena masalah besarnya sebenarnya sudah terdeteksi, tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa . Mungkin tidak sampai satu bulan," kata Mahfud kepada awak media. [*]