Teraskabar.com - 108 juta serangan siber menggempur Indonesia sepanjang 2022. Protergo cyber security atau Protergo Siber Sekuriti berhasil memblokir 100.000 lebih serangan siber.
Pendiri Protergo, Marco Cioffi mengatakan, serangan siber sangat merugikan ekonomi dunia atas kejahatan dunia maya.
Apalagi serangan siber merupakan musuh bersama, maka perlu meningkatkan keamanan siber Indonesia. Marco Cioffi menuturkan, Protergo mendeteksi dan memblokir lebih dari 100.000 serangan siber.
Baca Juga: Buncah Pencurian Data Pribadi Publisher 2K Games
Ia juga menuturkan, serangan siber atau Cyber Crime juga menyerang perangkat selular alias handphone sepanjang 2022.
Bahkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membukukan 1 Januari - 7 September 2022 sebanyak 108 juta serangan siber yang gempur Indonesia.
Dampak negatif kerugian atas perilaku kejahatan dunia maya atau internet mencapai US$ 5 triliun atau Rp 78.096 triliun (asumsi kurs Rp 15.615 per dolar AS) 2024 mendatang, hal ini dibongkar Presiden Jokowi dalam sesi ketiga KTT G20 di Bali November lalu.
Baca Juga: Usut Serangan Website dan Kru Narasi, AJI dan LBH Pers, SAFEnet Antar Petisi ke KSP
Bahkan Protergo berhasil mendeteksi dan atau memblokir 15.000 gempuran siber per hari.
"Bahkan selama enam bulan terakhir serangan siber terhadap handphone meningkat secara eksponensial," kata Marco Cioffi, pendiri Protergo.
Baca Juga: Ekosistem Protergo Cyber Security Kembangkan Keamanan Siber Indonesia
"Protergo dan Indonesia harus bergerak untuk mengembangkan sektor keamanan siber yang lebih kuat," kata Cioffi. [*]